58 tahun yang lalu, 1
Desember 1955, dengan mengumpulkan segenap tenaganya, seorang Ibu yang cantik berhasil
melahirkan seorang bayi laki-laki. Terlalu berlebihan kalau saya bilang bayi
imut, saya sebut saja bayi yang selalu sabar. :) Saya kurang tahu banyak masa kecil bayi yang selalu sabar itu. Setahu
saya, ia ditinggalkan ibunya ketika ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Kasian yaa, masih kecil sudah ditinggal ibu. Jadi siapa yang rawat bayi itu?
Bayi yang sabar itu punya tiga orang kakak, dan bapaknya juga masih hidup.
Kakaknya yang paling baik hati, rela untuk tidak menikah demi yang merawat dengan ikhlas dan tulus bapak dan
adik-adiknya. Bayi yang sabar itu disekolahkan sampai lulus di perguruan
tinggi. Dan setelah punya pekerjaan tetap laki-laki sabar itu memilih pasangan
hidupnya, dan lahirlah kakak, saya dan adikku, dan sekarang saya memanggilnya BAPAK :)
Selama 19 tahun hidup dengan bapakku, banyak hal yang
saya bisa nilai dari dirinya.