Music

Rabu, 09 Januari 2013

The First and The Last


6 Januari 2013


Selamat Pagi, Good Morning.. 

Hari ini saya bangun telat. Eh, sebenarnya bukan telat, saya bangunnya subuh tapi tidur lagi. Bukan karena bermalas-malasan, malahan hari itu saya mau bekerja ekstra keras lagi untuk mengerjakan tugas-tugasku yang akan dikumpulkan pada hari saat final, tapi karena saya merasa semua badan-badanku remuk, badanku jadi jadi tambah hangat, padahal saya kira kemarin sudah berenti. Untung ada spupuku yang baik hati, saya minta dia pijitin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Abis itu saya cuma baring-baring di tempat tidur sambil nonton. Ingin sekali rasanya mengambil netbook yang diatas meja sana, tapi rasanya saya tidak sanggup untuk kerja tugas lagi.

Mama manggil-manggil suruh membersihkan, saya keluar, ngabsen muka, trus bilang saya sakit, trus belok ke kamar mama. Sebenarnya mau mandi, tapi kepalaku terasa berat, takut jatuh di kamar mandi. Di kamar baring-baring, eh tertidur lagi. Bangunnya badanku terasa tambah sakit. Air mata sudah mulai mengalir sendiri, Anti pun masuk, liat saya, pegang jidat, demamku tambah tinggi. Dia ambil balsem mijitin lagi satu badan, trus keluar, tapi sakitnya tidak hilang-hilang.. T.T
Lama-lama badanku rasanya sakit sakit sakit sekalii.. nangisnya tambah jadi-jadi, mamaku masuk, ambil bawang, coba mijitin smua-smuanya tapi hasilnya sama, sakitnya tidak berhenti-berhenti.
Perubahan drastis pun terjadi.

Yang tadinya seluruh badannya hangat, sekarang kepala dan badan hangat, tapi bagian kakinya dingin. Saat itu badan saya mulai keram susah digerakkan, jari-jariku membengkok tidak bisa diluruskan. “mama, tidak kuat meka’, sakit sekali ma..” Mama mulai panik, nangis semenetara anti sama kakakku masih terus mijitin saya sambil nangis juga (katanya). Lalu mereka disuruh telfon bapak saya, manggil tetangga depan. Mereka semua datang, bujuk-bujuk saya tuk dibawa ke rumah sakit. Akhirnya saya pun mau dengan syarat nda’ diopname dan disuntik.

Taksi datang, bapak gendong saya ke mobil. Saat itu saya tidak merasakan apa-apa lagi, biar dicubit, dipukul, jatuh sekalipun mungkin tidak bakalan terasa sakitnya, seperti mati rasa. Sampai rumah sakit masih tetap nangis takut diapa-apain sama dokter dan suster-susternya. Dokter tanya keluhan-keluhan saya, terus menuliskan resep dan meninggalkan saya. Muke gile tuh dokter, orang sudah sekarat begini digantungin nda’ kasi info apa-apa. -_- trus bapak masuk ke dokter katanya saya tidak usah di opname, tapi bapak maunya saya di opname, biar bisa istirahat full, takutnya juga dibawa pulang trus malamnya sakit malah nambah. Tapi dokternya tidak mengizinkan, katanya penyakitnya tidak parah. Saya hampir mati begini, dokternya bilang tidak parah.

Obatnya datang, saya disuruh minum obat dulu, bilang tidak mau, tapi bapakku nyuruh obatnya diminum, jadi terpaksa minum. Mintanya sepotong saja, jadi obatnya dipotong dulu baru diminum. Buka mulut, minum airnya, masukkan obat di mulut, minum air, muntahkan obat. That’s happen. Kan saya sudah bilang, saya tidak bisa minum obat.. -_-‘

Dokter suruh saya baring-baring duu di UGD. Sekitar beberapa menit, Phute’ sama Putri datang, nangis (kasian karena senyumku hilang).  Bantu mijit-mijitin sampe akhirnya mama memutuskan untuk pulang. Sebenarnya mau pindah ke rumah sakit lain, tapi mama bilang, rawat di rumah saja. Phute’ yang bagaikan Pangeran dengan kuatnya menggendong saya seorang diri naik ke mobil, begitu pun waktu sampai di rumah, dia menggendongku sampai kamar. Terima kasih Phute’

Saya benar-benar seperti tidak hidup saat itu, saya tidak cukup kuat untuk melakukan apapun, menggoyangkan badanku saja susah, butuh bantuan. Tidak bisa berjalan dengan baik. Ke kamar mandi mesti dibantu sama Putri, makan disuapin, gelas juga dipegangin. Terima kasih Putri.
Abis makan malam, saya diharuskan minum obat. Lagi dan lagi, saya Cuma minta setengah. Coba cara pertama langsung telan, tidak berhasil, langsung dimuntahkan lagi. Jadi pake cara kedua, semua obatnya digabung, trus di puyer, di sendok makan, kasi air sedikit, minum air dan teh satu gelas, langsung tertidur.

Malam itu terasa sangat panjang, rasanya ingin cepat-cepat pagi. Berulang kali bolak-balik masuk kamar mandi, terbangun karena badanku semuanya sakit. Phute’ dan Putri semalaman tidak tidur, kalau saya terbangun mereka kembali mijit-mijit saya.

Suster-susterku terima kasih bantuannya ^_^
Pacar sayang terima kasih doanya ^_^
Buat smuanya juga, terima kasih ^_^
Semoga saya cepat sembuh ^_^
aminaminaminaminaminaminamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar